Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, disingkat SNMPTN, adalah salah satu jalur idaman untuk memasuki sebuah perguruan tinggi negeri. Jalur ini diselenggarakan oleh pemerintah di bawah naungan Kemdiknas atau Kemdibud.
Jalur SNMPTN adalah jalur idaman sekaligus jalur paling sulit untuk
dilewati, katanya. Nah, untuk menghadapi problema kelulusan SNMPTN,
sebaiknya kita mempersiapkan sejak dini. Kita harus tahu beberapa tips ataupun
strategi untuk bisa lolos melalui jalur snmptn ini.
Pada artikel ini akan kita bahas strategi yang InsyAllah bisa membantu
kalian untuk mendapatkan perguruan tinggi yang sesuai dengan kriteria dan
kemampuan kalian. Ingat! Meskipun kamu RANGKING 1,2,3,4,5 atau 10 besar di
kelas, tapi belum tentu kamu bisa lolos snmptn jika mengabaikan strategi.
1. Perhatikan
Akreditasi per Program Studi
Akreditasi sangatlah penting. Namun di sini saya tekankan untuk melihat dan
mengamati akreditasi program studi per universitasnya. Bukan akreditasi
Universitasnya secara umum. Kenapa? Karena meskipun perguruan tingginya
memiliki akreditasi tinggi, namun akreditasi program studinya lebih rendah,
maka tingkat kelulusannya akan lebih tinggi.
2. Perhatikan
Peminat dan Daya Tampung
Lihatlah jumlah peminat tahun sebelumnya dan daya tampung pada setiap
jurusan di Universitas yang kamu pilih. Kemudian buatlah rasio atau presentase
kelulusan. Contoh :
Univ A, jurusan X. Jumlah peminat 2000 orang dan daya tampung 50 orang,
maka rasionya 1:40.
Univ B, jurusan X. Jumlah peminat 1000 orang dan daya tampung 20 orang,
maka rasionya 1:50
Maka persaingan di Univ B jurusan X lebih sulit dibandingkan dengan Univ A
jurusan X.
3. Perhatikan
Jejak Alumni di Universitas Tujuan
Jejak alumni juga mempengaruhi kelulusan kamu. Jejak alumni yang
dimaksudkan adalah alumni atau kakak kelasmu dari satu SMA/sederajat, yang
menjadi mahasiswa di Universitas tujuanmu atau sudah lulus dari Universitas
tersebut. Apakah mereka memberi jejak yang baik atau tidak.
4. Sesuai
Jurusan atau Lintas Jurusan?
Sesuai jurusan atau lintas jurusan. Kesesuaian jurusan semasa SMA dan
jurusan yang akan kamu pilih juga menjadi satu pertimbangan. Kesesuaian jurusan
yang dimaksud misalnya semasa SMA kamu masuk di kelas IPA, maka seharusnya kamu
memilih program studi atau jurusan yang masuk kategori SAINTEK (IPA), jangan
memilih SOSHUM. Tapi kalau kamu masih nekat milih lintas jurusan ya terserah
sih. Hehe
5. Rata-Rata
Nilai Rapor Semester 1-5 dan Nilai Ujian Nasional
Pada snmptn tahun 2014, nilai yang digunakan adalah nilai rapor semester
1-5 dan nilai Ujian Nasional. Ada presentase untuk masing-masing semester.
6. Perhatikan
Pesaing dari Satu Sekolah
Teman sekolah bisa menjadi lawan kita di snmptn . Bahkan teman
akrab kita. Tapi ya jangan sampai bertengkar Cuma gara-gara ikut snmptn. Hehe.
Kenapa saya menyuruh memperhatikan pesaing dari satu sekolah? Karena beberapa
(banyak) universitas yang menerapkan sistem kuota per sekolah. Jadi, kamu harus
waspada jika banyak teman satu sekolah kamu memilih universitas dan jurusan
yang sama persis denganmu. Misalnya sekolah dengan akreditasi A diberikan kuota
5 orang per program studi. Jika di sekolah itu ada 6 orang yang mendaftar di
Universitas dan Jurusan yang sama, maka satu (1) orang akan tersingkir.
7. Blacklist or
Not?
Coba lihat kakak kelasmu tahun kemarin yang mendaftar SNMPTN di Universitas
yang kamu tuju, kemudian dinyatakan lolos. Apakah mereka mengambilnya atau
melepasnya. Jika diambil, maka status kamu mungkin aman. Tapi jika tidak
diambil atau dilepas tanpa pemberitahuan ke universitas bersangkutan,
kemungkinan besar kamu tidak aman karena mungkin universitas tersebut
memberikan sanksi blacklist 1 tahun kepada sekolah tempatmu belajar.
8. Asal Kelas
Asal kelas juga menjadi pertimbangan. Apakah kamu berasal dari kelas
Reguler (3 tahun), Akselerasi (2 tahun), atau kelas 4 Semester (2 tahun).
Karena kemungkinan besar Universitas akan mempertimbangkan hal ini.
9. Asal Sekolah
Negeri atau Swasta
Bukan bermaksud mengucilkan sekolah swasta. Tapi saya berkata berdasarkan
pengalaman. Ada kemungkinan, Sekolah Negeri akan mendapatkan tempat atau kuota
yang lebih dibandingkan dengan Sekolah Swasta. Tapi jangan pesimis dengan hal
ini. Banyak juga peserta SNMPTN dari swasta yang lolos.
10. Cek Website
Resmi Tiap Universitas
Kamu harus selalu mengecek website resmi universitas yang kamu pilih,
terutama ketika masa pendaftaran dan pengisian data. Karena ada beberapa universitas yang mewajibkan
peserta snmptn untuk mengisi data di website resminya, meskipun sudah mengisi
di website www.snmptn.ac.id .
Ini terlihat sepele, tapi juga bisa berpengaruh. Seharusnya kamu diterima,
tapi karena tidak mengisi data di website resminya, menjadi tidak diterima. Kan
kacau.
11. Jangan
ngoyo atau terlalu memaksakan.
Lihat kemampuan. Jangan mengambil jurusan dan universitas yang terlalu
tinggi. Bermimpi dan berangan-angan boleh, tapi dengan batasan. Jangan sampai
mengikuti hawa nafsu untuk memilih perguruan tinggi dan prodi yang tinggi,
padahal nilai tidak mencukupi. Ini akan berakibat buruk bagi diri kamu sendiri.
12. Konsultasi
ke Guru BK (Bimbingan Konseling), Guru Bimbingan Belajar, atau Alumni
Sering-seringlah bertanya dan berkonsultasi kepada ahlinya yang sudah
berpengalaman untuk memberikan pandangan dan gambaran ke arah mana kamu akan
melangkah dan menentukan pilihan.
13. Berdo’a dan
Tawakkal
Yang terakhir adalah berdo’a dan tawakkal setelah kita berusaha semaksimal
mungkin. Apapun hasilnya nanti kamu harus bisa menerimanya dengan penuh rasa
syukur.
14. Mengikuti
Uji Coba SNMPTN yang diselenggarakan oleh http://www.pengenkuliah.web.id (jika ada)
SOURCE : http://www.pengenkuliah.web.id/2014/08/tips-cara-dan-trik-strategi-lolos.html
SOURCE : http://www.pengenkuliah.web.id/2014/08/tips-cara-dan-trik-strategi-lolos.html
0 comments:
Post a Comment